Latar
Belakang
Sebagai air baku, air
STP masih perlu diolah lebih lanjut. Hal
ini disebabkan karena effektifitas proses STP sendiri yang tidak akan pernah
bisa bekerja 100%. Sabun yang masih terikut
di air STP akan bertindak sebagai emulsifier, dan akan menyebabkan kuatnya
ikatan lemak dari Grease dan kotoran yang ada tidak bisa dipisahkan dengan
mudah menggunakan filtrasi mekanis.
Untuk membuat proses
pemisahan kotoran ini bisa lebih baik, maka diperlukan proses kimia, dimana
bahan kimia ditambahkan di air, sehingga ikatan emulsi antara air dengan
kotoran bisa dinetralkan dan ukuran bahan pengotor diperbesar. Bila hal ini tercapai, maka proses pemisahan
menggunakan filtrasi mekanis bisa mudah dilakukan.
Bahan
Kimia yang Digunakan
Untuk proses Pemisahan
bahan penyebab keruh di air ini, bahan kimia yang digunakan adalah:
Kapur
Tohor
Kapur befungsi sebagai
absorbent (Penyerap) minyak dan sabun.
Bahan ini akan meyerap minyak sehingga bisa dengan mudah dipisahkan dari
bentuk emulsinya dengan air.
PAC
PAC (Poly Alumunium
Chloride) adalah bahan kimia Flocculant.
Bahan kimia ini akan menetralkan ikatan yang ada antara air dan pengotor
dan membentuk Floc (Inti Endapan) dengan pengotor sehingga pengotor terpisah
dari air. Dosis yang diberikan biasanya
adalah 5 ppm (Part per million) tapi biasanya berubah mengikuti kondisi jenis
dan jumlah pengotor yang ada di air.
Polymer
(PAM)
Polymer yang merupakan
bahan turunan PAM (Poly Aryl Amide) adalah bahan Coagulant. Bahan ini memperbesar ukuran Floc yang
terbentuk, sehingga mempercepat proses pengendapan. Dosisnya biasanya di set di 2 ppm (Part per
Million) dan tergantung dari kondisi air baku yang ada. Point injeksi adalah di area dimana proses
pencampuran berjalan lambat (Slow Mixing)
Kaporit
Kaporit ditambahkan untuk
membunuh bakteri yang masih ada di air dan juga sebagai preservative agar
bakteri tidak kembali lagi ke air. Kadar
Free Chlorine (Chlorine excess setelah bereaksi dengan bakteri di air) yang ada
dijaga di level maximum 1 ppm.
Diagram
Alir Proses
Pada kondisi sekarang,
proses STP adalah sebagai berikut:
Pada Kondisi ini,
kondisi air yang menuju Effluent masih berwarna kekuningan. Untuk itu, maka diperlukan Chemical dan
Diagram Alir Proses untuk STP akan menjadi sebagai berikut:
Kondisi modifikasi ini
adalah sebagai berikut:
1.
Air STP yang menuju ke bak pengendapan
kedua, ditutup. Transfer menuju ke bak
pengendapan ke dua akan melewati pompa transfer
2.
Menggunakan pompa, air STP diinjeksi
dengan PAC dan Kapur. Agar proses
pencampuran bisa bagus maka dilewatkan Static Mixer. Produk keluaran Static mixer diinjeksikan
menggunakan Polymer agar proses pengendapan bisa cepat.
3.
Pada tahap akhir, sebagai preservative,
air diinjeksi menggunakan Sodium Hypo Chloride.
4.
Pada Tahap akhir, menggunakan pompa dan
Filter yang ada, air difiltrasi menggunakan Sand Filter dan Activated Carbon
Filter agar endapan yang mungkin terikut dapat ditangkap dan dipisahkan dari
air.
Untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami PT. HARA INTERNATIONAL INDONESIA di About Us