Proses
menggunakan Biomedia memiliki efisiensi penghilangan BOD pada Level 80 – 95%,
hal ini akan membuat limbah effluent yang dihasilkan akan memenuhi baku mutu
limbah.
Kelemahan
yang sering timbul dari Biomedia ini adalah timbulnya lalat dan bau, serta kegagalan
STP akibat perubahan beban Influent STP.
PT. HARA INTERNATIONAL INDONESIA telah mengembangkan system untuk
mengatasi kelemahan system Biomedia ini dengan proses Extended Aeration yang
dilengkapi oleh System Media Contact.
Flow Diagramnya adalah sebagai berikut:
![]() |
Water treatment pic.2 Air di bak penenang pada bak pengurai anaerob |
Air
limpasan dari bak kontaktor anaerob dialirkan ke bak aerasi. Di dalam bak
aerasi ini diisi dengan media dari bahan plastik sambil diaerasi atau
dihembus dengan udara sehingga mikro organisme yang ada akan menguraikan zat
organik yang ada dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada permukaan
media. Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikro-organisme yang
tersuspensi dalam air maupun yang menempel pada permukaan media yang mana hal
tersebut dapat meningkatkan efisiensi penguraian zat organik. Proses ini sering
di namakan Aerasi Kontak (Contact Aeration).
![]() |
Water Treatment pic.3 Lapisan mikroorganisme yangtelah tumbuh dan menempel pada permukaan media biofilter |
Dari bak
aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini lumpur aktif
yang mengandung massa mikro-organisme diendapkan dan dipompa kembali ke bagian
inlet bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur. Sedangkan air limpasan (over
flow) dialirkan ke bak Effluent
dan dikontakkan dengan khlor.. Di
dalam pipa khlor
ini air limbah dikontakkan dengan senyawa khlor untuk membunuh micro-organisme
patogen. Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses khlorinasi dapat
langsung dibuang ke sungai atau saluran umum. Dengan kombinasi proses anaerob
dan aerob tersebut selain dapat menurunkan zat organik (BOD, COD), cara ini
dapat menurunkan konsentrasi nutrient (nitrogen) yang ada dalam air limbah.
Dengan proses ini air limbah Hote,
Apartemen dan Mall dengan konsentrasi BOD 250
-350 mg/lt
dapat di turunkan kadar BOD nya menjadi 20 -30 mg/lt. Skema proses pengolahan
air limbah Hotel, Apartemen dan
Mall dengan sistem aerasi kontak dapat dilihat pada
gambar I.3.1. Surplus
lumpur dari bak pengendap awal maupun akhir ditampung ke dalam bak pengering
lumpur, sedangkan air resapannya ditampung kembali di bak penampung air limbah.
![]() | |||
Water Treatment pic.4 limbah sebelum diolah (kanan) dan air hasil olahan(kiri). |
Keunggulan Proses Aerasi Kontak
- Pengelolaannya sangat mudah.
- Biaya operasinya rendah.
- Dibandingkan dengan proses lumpur aktif, Lumpur yang dihasilkan relatif sedikit.
- Dapat menghilangkan nitrogen dan phospor yang dapat menyebabkan euthropikasi.
- Suplai udara untuk aerasi relatif kecil.
- Dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD yang cukup besar.